D'MASIV with Raef

D'MASIV with Raef 24 May 2016

Sejak mengeluarkan single “Jangan Menyerah” yang sukses luar biasa di tahun 2009, D’Masiv menjadi terkenal bukan hanya sebagai band yang membuat lagu-lagu tentang suka duka asmara (terutama dukanya), tapi juga sebagai seniman yang dapat menyentuh sisi spiritual para pendengar lewat karya-karyanya yang bernilai positif.

Raef Haggag adalah mantan guru ilmu komputer keturunan Mesir asal Washington D.C., Amerika Serikat yang namanya dikenal di seluruh dunia lewat The Path, album debutnya dari tahun 2014 yang berisi lagu-lagu pop kontemporer bertema Islam.

Melalui kerja sama bersejarah antara Musica Studio’s dan Warner Music Indonesia, pada bulan Ramadan ini kedua artis tersebut dipersatukan lewat D’Masiv with Raef, sebuah kompilasi berisi lagu-lagu bertema spiritual persembahan D’Masiv dan Raef, termasuk dua lagu baru yang merupakan kolaborasi jarak jauh antara keduanya dan tersedia untuk pertama kali di kompilasi ini: lagu Islam tradisional “Tala’al Badru” yang dinyanyikan dalam bahasa Indonesia, Inggris dan Arab, serta “Negeriku Cintaku (Home)”, lagu ciptaan Raef yang kini ditambah lirik yang diterjemahkan dan dinyanyikan dalam bahasa Indonesia oleh Rian Ekky Pradipta, vokalis grup pop rock asal Jakarta itu.

Kolaborasi lintas benua ini terjadi berkat Rina Novita dari DNA Production yang mempertemukan Raef dengan D’Masiv. Belum lama ini D’Masiv mengerjakan lagu soundtrack film BoBoiBoy the Movie atas permintaan DNA Production, yang juga beberapa kali membawa Raef ke Indonesia untuk konser dan syuting seri dokumenter Journey of a Backpacker di mana Raef mendalami budaya Islam di Indonesia. Menurut Rian, “Bu Rina kepikiran untuk menduetkan D’Masiv dengan Raef. Ketika Bu Rina cerita soal D’Masiv ke Raef, Raef cari tahu tentang kami di YouTube, dan akhirnya setuju kolaborasi.”

“Saya kurang familier dengan dunia rock Indonesia, namun saya sudah dengar lagu ‘Jangan Menyerah’ sebelum kami berkolaborasi, dan itu sangat menyentuh saya. Gaya mereka terasa begitu tulus dan elegan,” kata Raef. “Tala’al Badru” dan “Home” sudah direkam Raef untuk The Path, sebelum dirombak kembali bersama D’Masiv. “Karena ini kolaborasi, Raef menyerahkan semua musik kepada D’Masiv. Aransemennya hampir benar-benar diubah, terus kami bicarakan aransemen hanya lewat Skype,” kata Rian. “Ketika demonya jadi, ternyata Raef suka. Dia take vokal di rumahnya, di Amerika, dan kami di Jakarta.” Sedangkan menurut Raef, “Untungnya para anggota D’Masiv fasih berbahasa Inggris, jadi bahasa bukan hambatan. Kami bekerja sebisanya melalui Skype dan bertukar rekaman lewat Internet – namun tak ada yang lebih baik dari sesi musik empat mata. Ketika saya ke Indonesia, kami bisa bekerja dengan lebih efisien saat duduk di studio yang sama.”

Mengenai proses pemilihan dua lagu itu untuk digarap bersama-sama, menurut Raef, “Prosesnya sangat alami. ‘Tala’al Badru’ mungkin adalah lagu yang paling sering dinyanyikan dalam 1400 tahun terakhir, ketika dipersembahkan untuk menyambut kedatangan Nabi Muhammad SAW ke Madinah. Orang-orang di seluruh dunia menyanyikan lagu ini dengan perbedaan budaya dan sentuhan musik tersendiri, dan semuanya saling berhubungan lewat cinta kepada Nabi Muhammad. Jadi bagi warga Amerika dan band Indonesia dari dua sisi berbeda di planet ini, namun dihubungkan lewat musik dan keyakinan…ternyata kami tidak terlalu berbeda.”

Menurut Rian, adalah sebuah tantangan dalam menyanyikan “Tala’al Badru”, terutama dalam bahasa Arab. “Pasti ada beban, karena takut melafalkan bahasa Arab-nya dengan salah. Tapi itu menjadi tantangan bagi kami juga. Untuk membuat lirik bahasa Indonesia-nya, saya juga harus bertanya yang benar bagaimana, karena saya yang bikin lirik bahasa Indonesia tapi tetap diambil dari arti lagu tersebu,” katanya. “Pas rekaman, ada beberapa orang yang khusus memerhatikan lafal bahasa Arab. Harus benar banget pengucapannya, karena kalau salah ucap bisa beda arti. Tapi alhamdulillah, bisa saya lalui dan semua pihak akhirnya puas.”

Sementara itu, “Negeriku Cintaku (Home)” adalah versi baru dari “Home”, lagu ciptaan Raef bersama Maher Zain yang bercerita tentang toleransi sebagai bentuk cinta tanah air. “ ‘Home’ adalah lagu yang sangat spesial bagi saya dan pengalaman saya di Indonesia. Setelah berkunjung ke negara ini 13 kali dalam beberapa tahun terakhir, bisa dibilang Indonesia adalah rumah kedua saya,” kata Raef. Rian menambahkan, “Di lagu ini kami membicarakan Indonesia, Raef membicarakan negaranya. Intinya, di mana pun kita berada, yang kita butuhkan adalah perdamaian.”

Selain itu, D’Masiv yang beranggotakan Rian, Dwiki Aditya Marsall alias Kiki (gitar), Nurul Damar Ramadan atau Rama (gitar), Rayyi Kurniawan Iskandar Dinata alias Rai (bas) dan Wahyu “Why” Piaji (drum) juga menyumbang empat lagu yang merupakan karya lama namun tetap relevan dan sesuai dengan suasana bulan suci: “Saat Terbaik”, “Damai”, “Mohon Ampun Aku” dan tentu saja “Jangan Menyerah”. “Temanya ketuhanan dan sosial, tapi sebenarnya liriknya universal,” kata Rian.

Di samping itu, Raef juga memilih beberapa lagu yang sebelumnya terdapat di album The Path untuk diikutsertakan dalam kompilasi ini. Berikut ini alasan di balik pemilihan lagu-lagunya: “Hingga saat ini ‘You Are the One’ adalah lagu saya paling banyak diminta dan diputar di Indonesia, dan juga favorit saya! ‘Peace & Blessings’ dan ‘Mawlaya’ adalah lagu-lagu penting bagi saya, karena bercerita tentang Nabi Muhammad SAW tercinta dan saya ingin berbagi cinta itu dengan pendengar. ‘So Real’ adalah lagu yang seru, dan saya sangat senang membawakannya.”

Tentu saja baik D’Masiv maupun Raef memiliki harapan tertentu lewat kerja sama ini. “Dengan adanya kolaborasi ini, kami juga berharap lagu-lagu D’Masiv bisa dikenal di seluruh dunia, khususnya umat Islam,” kata Rian mewakili D’Masiv.

Sedangkan menurut Raef, “Saya selalu berharap untuk berkembang sebagai seniman dan manusia. Berkeliling dunia telah mempertemukan saya dengan orang-orang luar biasa, dan ini adalah kesempatan untuk melakukan lebih dari itu. Membuat musik adalah hal yang sungguh indah, dan melakukannya dengan seseorang dari kebudayaan atau latar belakang berbeda adalah pengalaman yang sangat istimewa. Insya Allah kolaborasi dengan D’Masiv ini akan membuka pintu inspirasi bagi saya maupun bandnya, serta pendengar.”


Track List